Sebelum lahir,
Aku adalah anak yang diharapkan,
Bukan diharapkan karena papa dan mama belum punya anak,
Tetapi diharapkan lahir sebagai anak laki-laki,
Anak laki-laki satu-satunya diantara tiga orang anak perempuan,
Anak laki-laki, sang penerus papa.
Sebelum lahir,
Papa meninggal, mendadak, entah kenapa penyebabnya.
Ia dijemput olehnya, tanpa diberi kesempatan melihat aku lahir dan tumbuh.
Mengapa?
Setelah lahir,
Aku bernafas dalam asuhan seorang ibu dan tiga orang kakak perempuan.
Tidak ada yang kurang kurasa..
Dari kecil aku tau,
Harusnya ada sosok lain disekitarku yang disebut PAPA.
Aku tau bahwa aku tak punya sosok itu karena Ia meninggal.
Apa itu meninggal, saat itu pikirku artinya tidak ada..
Tidak ada papa tidak ada artinya bagiku..
Saat itu.
Ketika aku bertumbuh,
Aku melihat,
Teman-temanku punya papa,
Mereka dibelikan banyak mainan oleh papa,
Diantar-jemput oleh papa di sekolah,
Bermain dengan papa,
Dipeluk oleh papa,
Aneh rasanya.. sedih.. bingung..
Tapi aku lupakan.
Ketika aku dewasa.. hingga saat ini..
Aku perasaan aneh itu, sepertinya menjadi sulit dilupakan,
Ada yang hilang dalam hidupku,
Tak tergantikan oleh manusia manapun,
PAPA.
Rasa kehilangan yang aneh itu menjadi..
Ketika aku melihat teman-teman perempuanku bersama papa mereka..
Dipeluk, dicium, dipenuhi kebutuhannya,
Bercanda, dilindungi dari lelaki-lelaki nakal yang mendekati mereka.
Iri rasanya..
Jika mengingat kakak-kakakku sempat mengenal papa..
Jika melihat foto-foto kenangan keluarga ketika papa masih hidup.
Aku sadar,
Aku merasa kehilangan,
Sosok yang tidak pernah aku miliki..
PAPA.
Jumat, 25 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar